Sabtu, 02 Juli 2016

Rokade, Melindungi Raja dari Serangan Lawan

Rokade adalah salah satu cara untuk menghindarkan raja dari serangan lawan. Nah, rokade ini adalah gerakan dalam catur yang melibatkan raja dan salah satu dari benteng yang kita miliki. Gerakan ini hanya boleh dilakukan satu kali setiap permainan.


Peraturan Rokade

Peraturan untuk melakukan suatu rokade adalah sebagai berikut:

  1. Raja dan benteng harus berada di baris pertama pemain tersebut.
  2.  Sebelum rokade, raja dan benteng tidak boleh digerakkan.  
  3. Tidak ada bidak diantara raja dan benteng yang digunakan untuk rokade. 
  4. Raja tidak boleh diskak saat ingin melakukan rokade. 
  5. Raja tidak boleh melewati petak yang diserang lawan.
  6. Raja tidak boleh berakhir diskak.
Berikut ini adalah pandangan yang salah tentang rokade, antara lain:

  1. Benteng tidak boleh diserang.
  2. Benteng tidak boleh melewati petak yang diserang.
  3. Raja tidak boleh diskak sebelumnya.
Semua itu SALAH BESAR. Yang benar adalah:
  1. Benteng boleh diserang, asalkan raja tidak diserang saat ingin melakukan rokade
  2. Benteng boleh melewati petak yang diserang. Satu-satunya contoh adalah pada saat rokade sisi ratu.
  3. Raja boleh diskak sebelumnya, asalkan raja tidak diserang dan belum bergerak saat melakukan rokade.
Dalam permainan yang "kasih poor" satu bidak benteng, rokade tetap bisa dilakukan, dengan hanya menggerakan rajanya.

Melakukan Rokade

Gerakan ini dilakukan dengan cara memindahkan raja dua petak ke arah benteng yang digunakan untuk rokade, dan memindahkan benteng yang digunakan tadi ke samping raja. Ada dua jenis rokade yaitu rokade sayap raja dan rokade sayap ratu.



Dibawah ini adalah contoh cara melakukan rokade sayap raja:
Sebelum melakukan rokade
Sesudah melakukan rokade

Dari gambar diatas, Putih sudah melakukan rokade sayap raja. Raja Putih sudah aman dari serangan lawan. Gerakan ini juga membawa bentengnya keluar dari posisi awalnya.
Gambar diatas menunjukkan bahwa Putih sudah melakukan rokade sayap raja. Sedangkan Hitam memiliki pilihan untuk melakukan rokade sayap raja atau sayap ratu. Hitam memilih untuk melakukan rokade sayap ratu:
Nah, kedua pemain sudah membawa rajanya ke petak yang aman. Pion-pion yang ada didepan raja tersebut melindungi si raja dari serangan. Benteng yang digunakan untuk rokade pun sudah siap untuk mengontrol bagian tengah.

Bermanfaat, bukan?

Secara umum, rokade sayap raja lebih aman dari rokade sayap ratu. Jika anda melakukan rokade sayap raja, raja anda akan lebih dibawa ke ujung papan, tetapi benteng yang digunakan letaknya tidak efisien sehingga memerlukan satu langkah lagi untuk membawa benteng tersebut ke tengah.

Beda dengan rokade sayap ratu, biasanya rokade ini lebih ofensif daripada rokade sayap raja. Walaupun rajanya tidak sedekat ke sisi papan, letak bentengnya lebih strategis. Biasanya pemain yang melakukan rokade sayap ratu akan menggerakan rajanya lebih dekat lagi ke ujung papan, untuk melindungi pion di kolom A.


Tetapi...
Jika tidak berhati-hati bisa diskakmat loh...
Ini contoh jika kita tidak berhati-hati:                     

Nah, disini saya memainkan catur sampai mencapai posisi seperti ini pada langkah yang ke-29. Andaikan saya menggerakan benteng ke e5, maka permainan pun berlanjut: 
29...a1=Q+ 
30. Rd1 Qxd1+ 
31. Re1 Qxe1#
Skakmat! Berhati-hatilah ketika mencapai posisi seperti ini.
Karena lawan dapat menskakmat kita dengan menaruh benteng/ratu di baris ke-1. Saya pernah bermain dengan teman saya, dimana serangan saya sukses sehingga ia tinggal memiliki satu benteng dan kemudian ia menskakmat saya dengan menaruh benteng di baris ke-1. Ini dapat dicegah dengan menggerakan salah satu dari pion di b2 dan c2 untuk rokade sisi ratu (jika raja belum dipindahkan ke b1/b8 untuk hitam). Untuk rokade sayap raja, majukan antara pion di f2,g2 dan h2.

Jika raja diskak dan dipaksa bergerak, pemain tersebut dapat melangkahkan rajanya ke ujung dan bentengnya di tengah. Ketika seorang pemain memerlukan tiga atau empat langkah untuk mencapai posisi rokade, kadang ini disebut rokade buatan.

Peraturan Turnamen

Dalam turnamen, rokade dianggap sebagai gerakan raja. Jadi, kita harus menggerakan raja terlebih dahulu sebelum menggerakkan benteng. Ketika pemain menyelesaikan langkah 2 petak bagi raja, maka pemain tersebut dianggap sudah melakukan rokade, dan benteng harus digerakkan sesudahnya. Jika pemain melangkahkan rokade dan itu dianggap ilegal, maka pemain tersebut harus menggerakan raja tersebut ataupun melakukan rokade pada sisi lain. Jika tidak ada langkah yang sah, maka peraturan "sentuh-langkah" tidak berlaku bagi benteng tersebut.

Bagi peraturan turnamen, semua prosedur yang diperlukan dalam rokade HANYA  boleh dilakukan dengan satu tangan. Peraturan ini tidak ditetapkan untuk permainan biasa.

Demikian pembahasan rokade, terima kasih dan semoga bermanfaat.

Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Castling

    2 komentar:

    1. Benteng boleh melewati petak yg diserang itu kontra dengan raja tidak boleh melewati petak yg diserang saat rokade

      BalasHapus
      Balasan
      1. Halo,
        Pernyataan yang bagus.
        Sebenarnya memang sudah itu peraturannya. Saya menduga bahwa raja tidak boleh melewati petak yang diserang, karena raja nilainya tak terhingga. Sedangkan benteng, bisa ditangkap sehingga dia masih memiliki nilai.

        Mengapa raja nilainya tak terhingga?
        Karena raja tidak bisa dimakan, hanya bisa diskakmat.

        Peraturan rokade ini juga pernah disalahpahami oleh Grandmaster Yuri Averbakh pada partainya dengan Cecil Purdy. Averbakh mengatakan bahwa lawannya melakukan rokade sisi ratu, dan bentengnya melewati petak yang dikontrol oleh bidak si Yuri ini. Purdy mengatakan bahwa ini legal, karena peraturan "tidak boleh keluar dari skak, melewati, berakhir di petak yang diserang saat rokade" hanya berlaku bagi raja. Lalu Averbakh membalas "Hanya raja, benteng tidak?"

        Semoga komentar ini dapat memberi wawasan yang cukup mengenai hal ini. Terimakasih komentarnya.

        Hapus