Ada dua cara untuk menuliskan notasi catur, antara lain notasi deskriptif dan
notasi aljabar. Namun yang akan saya terangkan kali ini hanya mencakup notasi
aljabar saja.
Notasi Aljabar
Notasi ini muncul
dalam berbagai bahasa, dan berlandaskan sistem yang dikembangkan oleh Philipp
Stamma. Ia menggunakan nama bidak yang modern. Notasi ini telah resmi digunakan
dalam organisasi-organisasi catur dan buku, majalah dan koran. Artikel ini akan
menjelaskan notasi aljabar yang standar yang diperlukan oleh FIDE.
Menamakan Persegi Dalam Papan Catur
Persegi-persegi
dalam papan catur diberi nama oleh sepasang koordinat-sebuah huruf dan sebuah
angka. Kolom untuk bidak putih dimulai dari papan catur bagian kiri yaitu kolom
A (Bagian Ratu) sampai dengan papan catur bagian kanan yaitu kolom H (Bagian
Raja). Sedangkan untuk bidak hitam kebalikan dari pernyataan diatas.
Dilanjutkan dengan baris dimulai dari bagian putih (1) ke bagian hitam (8).
Menamakan Bidak Dalam Permainan Catur
Bidak-bidak dalam
permainan catur diidentifikasi oleh sebuah huruf kapital, biasanya huruf
pertama dalam nama bidak catur. Ini mencakup semua bahasa yang dikuasai pemain
tersebut. Dalam bahasa Inggris menggunakan huruf K untuk King, Q untuk Queen, R
untuk Rook, B untuk Bishop, dan N untuk kNight (karena K sudah digunakan).
Bahasa lain bisa
menggunakan huruf yang lain, contohnya, pemain catur dari Perancis menggunakan
huruf F untuk peluncur (dari fou). Contoh
lainnya pemain catur dari Indonesia mungkin menggunakan huruf R untuk raja, M
untuk menteri (ratu), B untuk benteng, G untuk gajah (peluncur), dan K untuk
kuda.
Notasi Untuk Gerakan yang Dilakukan
Setiap gerakan
digambarkan dengan huruf kapital dari bidak tersebut, ditambah dengan koordinat
persegi yang dituju. Contohnya, Be5 (gerakkan peluncur ke e5), Nf3 (gerakkan
kuda ke f3), c5 (gerakkan pion ke c5-tidak ada huruf kapital didepannya karena
gerakan pion).
Tangkapan
Jika bidak tersebut
memakan(menangkap) bidak yang lain, “x” disisipkan sebelum koordinat persegi
yang dituju. Contohnya, Bxe5 (Peluncur menangkap bidak yang ada di e5). Ketika
pion melakukan tangkapan, maka kolom keberangkatan pion yang menangkap yang
digunakan untuk menggambarkan pion tersebut. Contohnya, exd5 (pion yang berada
pada kolom e menangkap bidak yang berada di d5). Ada juga yang menggunakan
titik dua (:) untuk menggantikan “x” yang sama penggunaannya seperti “x” atau
disisipkan pada akhir gerakan tersebut. Contohnya (B:e5) atau (Be5:).
Jika pion melakukan
en passant, maka kolom keberangkatan
pion yang menangkap dan (pilihan) tambahan “e.p” yang mengindikasikan bahwa penangkapan tersebut adalah en passant. Contohnya, exd6e.p.
Disambiguasi Gerakan
Jika ada dua/lebih
bidak yang sama yang dapat digerakkan pada tempat yang sama, maka
diidentifikasikan dengan cara:
- Menentukan kolom keberangkatan (jika berbeda)
- Menentukan baris keberangkatan (jika berbeda)
- Menentukan kolom dan baris keberangkatan (jika salah satu dari keduanya tidak dapat mengidentifikasi bidak tersebut).
Contohnya, jika ada
dua kuda di g1 dan d2 dan mereka bisa pergi ke f3, maka gerakan tersebut
dideskripsikan sebagai Ngf3 (jika kuda
yg berada di g1 ke f3) atau Ndf3 (jika kuda yg berada di d2 ke f3). Dengan kuda
yg berada di g5 dan g1, dideskripsikan sebagai N5f3 atau N1f3. Sebagaimana
telah dicontohkan diatas, “x” bisa disisipkan untuk menandakan tangkapan,
contohnya N5xf3.
Contoh
lainnya: dua benteng di d3 dan h5, yang
salah satunya bisa ke petak d5. Jika benteng yang
berada di d3 bergerak ke d5, bisa dituliskan dengan Rdd5 atau R3d5, tetapi kolom lebih diutamakan
daripada baris, jadi yang benar adalah Rdd5. (Dan juga jika gerakan tersebut menangkap bidak lain, yang benar
Rdxd5).
Promosi Pion, Tawaran Draw, Rokade, Skak dan Skakmat, Akhir Permainan
Ketika pion menuju
ke baris terakhir dan dipromosikan, promosi yang didapat ditaruh di akhir
notasi. Contohnya: e8Q
Dalam Hukum Catur
FIDE, simbol sama dengan beserta tanda kurung “(=)” dituliskan untuk menawarkan draw, tetapi ini
bukanlah bagian dari notasi aljabar.
Rokade (Roker)
diindikasikan dengan notasi 0-0 (untuk roker sisi raja) dan 0-0-0 (untuk roker
sisi ratu)
Untuk skak,
dituliskan tanda + diakhir notasi. Sedangkan untuk skakmat, dituliskan tanda #.
Contoh: 1. d4 f5 2. Bg5 h6 3.
Bf4 g5 4. Bg3 f4 5. E3 h5 6.Bd3 Rh6 7. Qxh5 Rxh5 8. Bg6#
Ketika akhir permainan,
dapat ditemukan notasi 1-0 (jika bidak putih yang menang) atau 0-1 (jika bidak
hitam yang menang) dan ½-½ untuk menandakan draw.
NOTASI UNTUK BEBERAPA
GERAKAN
Biasanya
dituliskan dalam dua macam yaitu:
- Menggunakan dua kolom, didahului oleh nomor gerakan
Teks Vertikal
- e4 e5
- Nf3 Nc6
- Bb5 a6
Teks
Horizontal:
1.e4
e5 2. Nf3 Nc6 3. Bb5 a6
Gerakan boleh disisipkan komentar. Ketika dilanjutkan oleh bidak hitam,
elipsis (...) digunakan untuk mengisi posisi bidak putih, contohnya:
1. e4 e5 2. Nf3
Bidak putih menyerang pion-e hitam.
2... Nc6
Bidak hitam mempertahankan pion-e nya sekaligus
mengembangkan buahnya.
3. Bb5
Bidak putih memainkan Ruy Lopez.
3... a6
Bidak hitam memilih Pertahanan Morpy.
SIMBOL KOMENTAR
Walaupun bukan
bagian dari notasi aljabar, contoh ini adalah contoh umum yang sering digunakan
oleh komentator untuk memberikan komentar pada suatu gerakan.
!! (gerakan sangat bagus)
! (gerakan yang bagus - dan biasanya mengejutkan)
!? (gerakan yang menarik tetapi mungkin bukan gerakan yang terbaik)
?! (gerakan yang ragu – yang mungkin menjadi buruk)
? (gerakan yang buruk)
?? (gerakan yang keliru)
+/- (keuntungan bidak putih yang jelas)
+/= (posisi bidak putih yang sedikit baik)
= (posisi yang sama antara bidak putih dan hitam)
=/+ (posisi bidak hitam yang sedikit baik)
-/+ (keuntungan bidak hitam yang jelas)
□ (gerakan yang satu-satunya)
Simbol yang dipilih cukup disisipkan
di akhir notasi, contohnya 1. d4 e5?!
Demikian pembelajaran notasi catur ini, semoga bermanfaat.
Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Algebraic_notation_(chess)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar