Jumat, 13 Juli 2018

Apakah Catur Populer?

Setiap cabang olahraga memiliki daya tarik masing-masing yang membuatnya semakin populer. Seperti sepak bola dan basket misalnya, ada banyak alasan yang membuat kedua cabang olahraga tersebut diminati dari anak-anak sampai dewasa. Bisa saja karena prosesnya yang seru, banyak manfaat yang bisa didapatkan, dan lain-lain. Lalu bagaimana dengan catur? Apakah catur populer di kalangan masyarakat?


Sebenarnya, ada dua jawaban untuk pertanyaan ini, tergantung skalanya.
Di seluruh dunia? Ya.
Di Indonesia? Tidak terlalu.

Di seluruh dunia, jumlah pemain catur mencapai 605.000.000 pemain atau 605 juta pemain, menurut FIDE (Fédération Internationale des Échecs) yang diambil dari data survei YouGov di tahun 2012. Mana negara pemain catur terbanyak di dunia? Baik, menurut data, pemain catur terbanyak dari Rusia dan India. Itulah mengapa banyak sekali pemain catur bergelar dari kedua negara tersebut.

(FIDE adalah badan yang menangani catur di tingkat internasional.) 

Mungkin mereka hanya melebih-lebihkan, saya juga nggak tahu. Tetapi, ada juga kabar bahwa catur telah dimainkan oleh miliaran orang di bumi ini. Terlepas dari data-data yang ada, kita dapat menyimpulkan bahwa catur telah dimainkan banyak orang di seluruh dunia.

Dan bagaimana dengan Indonesia?

Baik, karena Pulau Jawa merupakan pulau yang penduduknya banyak dan turnamen catur sering di sana, jadi saya berasumsi bahwa pemain catur di Pulau Jawa lebih banyak daripada di pulau-pulau lainnya. Tapi tidak menutup kemungkinan, pemain catur dari luar Jawa sebenarnya lebih banyak. Jumlah pastinya saya juga nggak tahu juga sih. 

Namun di balik itu, sebenarnya catur masih tidak terlalu populer di Indonesia. Mengapa? Karena banyaknya anak muda zaman sekarang tidak suka bermain catur. Ada, namun sedikit, kayak saya ini. Saya ingin membagikan pengalaman saya disini:

Catur di sekolah saya kurang populer. Bahkan, sebagian (besar) orang yang di sekolah saya memilih catur sebagai ekstrakurikulernya, namun tidak ditekuni dengan baik. Oke, mungkin saja orang tersebut hanya hobi, namun kenyataannya ada yang memilih eksul catur hanya sebagai kewajiban untuk memilih eksul saja. 

Suatu ketika, di sekolah saya diselenggarakan berbagai perlombaan antar sekolah. Ya, saya tidak terlalu kaget karena tidak ada caturnya, lantas saya bertanya kepada kakak kelas saya yang kebetulan anggota OSIS. Saya bertanya, "Kak, tidak ada catur ya di Yos Cup? (nama eventnya)". Dia pun membalas, "tidak ada, catur kurang populer di Batam, kalau kurang peserta kan malu juga". Melihat jawaban itu, saya seperti tertusuk hati saya. Ya, saya juga ingin membuktikan bahwa catur masih ada pemainnya di kota saya, namun apa daya saya tidak bisa membuktikannya, dan berusaha mempopulerkan catur sejak hari itu.

Sekarang lihat contoh kedua ini:

Sekarang publik dihebohkan dengan berita atlet lari Indonesia, Lalu Mohammad Zohri, keluar sebagai juara dunia di nomor lari 100 meter U-20 di Tampere, Finlandia. Saya juga melihat berbagai macam berita di Internet tentangnya. Ya saya kagum dengan pencapaiannya, sangat salut! Namun Samantha Editso, yang terlebih dahulu menjadi juara satu catur U-10 di World Cadets Chess Championship, tidak disorot oleh media! Sangat miris tentunya melihat keadaan ini.

Apa kesimpulan dari kedua contoh ini? Catur masih dianggap kurang populer di kalangan masyarakat. Tentunya sebagai pecatur, kita semua sangat menyangsikan keadaan seperti ini! Semoga kedepannya, catur bisa semakin populer di mata masyarakat, setara dengan cabang olahraga lainnya.

Oleh karena itu, bagi Anda yang merasa pecatur sejati, berusahalah mempopulerkan catur di Indonesia. Siapa tahu, mungkin saja banyak pemain bergelar dari Indonesia yang membanggakan, melebihi Rusia dan India, hanya dengan usaha Anda!



Sumber: 
  • https://www.chess.com/article/view/how-many-chess-players-are-there-in-the-world
  • https://www.fide.com/component/content/article/1-fide-news/6376-agon-releases-new-chess-player-statistics-from-yougov.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar