Sabtu, 28 Januari 2017

Menang, Kalah dan Seri Dalam Catur

Dalam permainan strategi ini, ada menangnya, ada kalahnya, dan ada juga serinya. Tentunya kita ingin memperoleh kemenangan dalam permainan ini. Dan kita juga lebih menerima hasil yang seri (draw) daripada kekalahan. Apa sajakah syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh kemenangan atau hasil yang seri? Mari kita lihat di bawah ini:


Tambahan: Jika Anda belum mempelajari notasi catur dalam bahasa Inggris, dapat membuka link ini: http://senibermaincatur.blogspot.co.id/2016/07/notasi-catur.html

A. Cara untuk Menenangkan Permainan Catur

Untuk memenangkan permainan catur, kita harus menangkap raja lawan dengan cara skakmat, walaupun bisa dengan cara lain seperti lawan kehabisan waktu, menyerah, dan didiskualifikasi
Sebelum kita mempelajari skakmat ini, maka kita sebelumnya harus sudah mengetahui kata skak. Apakah skak itu?

Skak

Skak adalah situasi dimana salah satu raja diserang oleh salah satu bidak lawan. Raja yang diserang ini harus melarikan diri, memblokir serangan dengan cara menempatkan salah satu bidak miliknya, atau menangkap bidak yang melakukan skak.


Dalam contoh diatas, raja hitam sedang diserang (diskak). Pemain Hitam dapat melakukan salah satu dari tiga cara diatas, yaitu:
  • Pemain Hitam dapat melarikan rajanya ke petak g8
  • Pemain Hitam dapat memblokir serangan dengan memainkan Ne7 atau Re7
  • Pemain Hitam dapat menangkap gajah yang melakukan skak dengan memainkan Nxb4
Saat diskak, kita tidak boleh membuat langkah yang mengabaikan ancaman skak, atau menggerakan raja ke petak yang dikontrol oleh lawan. Jika lawan melakukan hal tersebut, maka peringatkan kembali ancaman skak tersebut.

Skak Mat (Mat)

Skak mat adalah keadaan dimana salah satu raja sedang diserang oleh bidak lawannya dan raja tersebut tidak dapat menetralkan ancaman tersebut. Raja tersebut tidak dapat melarikan dirinya, memblokir ancaman skak dengan bidaknya, dan tidak dapat memakan bidak yang mengancamnya.
Pemain yang membuat skakmat kepada pihak lawan dinyatakan menang. Jumlah bidak lawan yang masih ada atau ditangkap atau faktor lainnya tidak mempengaruhi skakmat yang dihasilkan, yang penting skakmat.


Gambar diatas merupakan contoh skakmat pada barisan akhir. Pemain putih tidak bisa melarikan rajanya, tidak bisa memakan bidak benteng yang mengancam raja, dan tidak bisa memblokir ancaman yang ditujukan kepada raja putih tersebut. Permainan ini dinyatakan kemenangan bagi pemain hitam. 

Cara untuk kalah? Balikkan pernyataan diatas dengan kata rajamu. 😀

B. Cara untuk Remis (Seri) di Permainan Catur

Dalam bermain catur, tentunya kita pernah mengalami hal yang buruk, entah itu serangan yang gagal, membuat blunder (kesalahan fatal), atau posisi yang buruk. Tentunya dalam hal ini, membuat permainan dengan hasil seri tentunya lebih memuaskan daripada kekalahan, bukan? Nah, ini contoh cara men-draw permainan 64 petak ini:

  • Yang pertama dengan cara stalemate.
  • Kedua, dengan peraturan pengulangan 3x lipat.
  • Ketiga, seri dengan persetujuan kedua belah pihak.
  • Keempat, dengan peraturan 50 langkah.
Saya akan menjelaskannya satu persatu:

Stalemate

Stalemate adalah situasi dimana raja tidak diskak, tidak dapat bergerak sama sekali dan tidak memiliki gerakan lain selain raja. Jika masih ada bidak lain yang dapat bergerak, stalemate tidak berlaku, karena pemain tersebut mempunyai langkah lain selain raja. 

Dibawah ini adalah contoh posisi stalemate:


Giliran Hitam bergerak

Pada gambar diatas, situasi stalemate telah terjadi. Pemain Hitam tidak dapat bergerak, karena petak h7, g7, dan g8 sudah dikuasai oleh raja dan ratu. Pemain Hitam tidak boleh mengerakkan raja ke petak tersebut, karena menurut peraturan, raja tidak boleh bergerak ke petak yang diserang lawan. Jika giliran putih yang bergerak, maka skakmat dalam satu akan terjadi. Sayangnya, sekarang giliran hitam yang bergerak.

Dibawah ini ada 3 contoh keadaan stalemate:


Korchnoi-Karpov, 1978. Giliran Hitam bergerak.
Kejuaraan Catur Dunia 1978


Carlsen-Van Wely, 2007. Giliran Hitam bergerak. Setelah Bxd2, stalemate.


Anand-Kramnik, 2007. Giliran Hitam bergerak. Setelah Kxf5, stalemate.
Kejuaraan Catur Dunia 2007


Peraturan Pengulangan 3x Lipat (Threefold Repetition)

Peraturan ini menyatakan bahwa jika POSISI yang sama diulangi tiga kali lipat, maka permainan tersebut dinyatakan remis (seri). Peraturan ini agak rumit untuk dipahami, saya saja pernah salah mengartikan peraturan ini. Jadi, kunci dalam peraturan ini adalah POSISI, bukan GERAKAN. Kita tidak perlu membuat posisi yang sama tiga kali berturut-turut. Posisi dapat diulangi pada langkah ke-50, langkah ke-54, dan langkah ke-60, misalnya. Tidak jarang peraturan ini dikaitkan dengan posisi yang sama berturut-turut, dikarenakan skak abadi (skak terus-menerus dan tidak dapat dihentikan).

Pemain dapat mengklaim remis dengan peraturan ini jika posisi yang sama telah diciptakan tiga kali berturut-turut atau akan diciptakan sebelum langkahnya, dengan giliran pemain yang sama.

Ide di dalam peraturan ini yaitu, jika posisi yang sama terjadi 3 kali, maka tidak ada kemajuan.

Contoh permainan yang berakhir remis dengan peraturan ini:


Posisi buatan
Giliran Putih bergerak

Di dalam posisi ini, tampaknya Hitam sudah dapat memenangkan permainan ini, tetapi pemain Putih menemukan cara untuk remis. Dapatkah Anda melihatnya?



Jawabannya Re2+, kemudian dilanjutkan dengan Kd1, kemudian Rd2+ Ke1 Re2+ Kd1 Re2+ 1/2-1/2

Dulunya peraturan skak abadi adalah salah satu cara untuk remis, tetapi sekarang tidak berlaku. Walaupun demikian, jika skak abadi tersebut dapat mencapai posisi yang sama, maka permainannya bisa remis.

Peraturan ini lumayan rumit, jadi saya mungkin akan menulis tentang ini di lain hari.


Remis dengan Persetujuan Kedua Belah Pihak

Jika posisi mencapai jalan buntu, pemain dapat menawarkan remis kepada lawan. Salah satu contohnya, di permainan akhir dengan gajah yang berlawanan warna (petak). Permainan akhir ini cenderung berakhir remis, walaupun rugi dua buah pion. Contoh lainnya dimana kedua belah pihak tidak bisa membuat kemajuan, sehingga salah satu dari mereka menawarkan remis.


Peraturan 50 Langkah

Peraturan ini menyatakan bahwa jika kedua pemain telah membuat 50 set langkah, tanpa makan bidak atau tanpa gerakan pion, maka permainan tersebut dinyatakan remis. Hal ini bisa disebabkan beberapa hal, yaitu:
  • Lawan tidak bisa/tidak sempat menskakmat raja lawan sampai 50 langkah. Contohnya skakmat dengan raja, kuda dan gajah (yang sulit sekali).
  • Permainan tersebut adalah permainan akhir yang sulit dimenangkan oleh kedua belah pihak dengan pion yang sudah tidak bisa bergerak lagi.
  • Dan faktor-faktor lainnya.
Satu set langkah sama dengan satu langkah pemain Putih dan satu langkah pemain Hitam

Jika berusaha untuk mengupayakan peraturan ini, dan ada yang memakan bidak atau menggerakan pion, maka dimulai lagi dari nol. 

Dan masih ada cara remis lainnya, namun hanya digunakan di turnamen-turnamen.

Semoga cara-cara yang dituliskan diatas dapat membantu Anda untuk memenangkan dan meremiskan permainan Anda. Semoga berhasil. 😀

Sumber: Wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar